Friday, March 27, 2015

Kenali Gejala Demam Tifus Pada Anak

sumber gambar: google image

Apa yang dimaksud dengan demam tifus (Typhoid Fever) ?
Merupakan demam yang diderita oleh anak, bersifat tinggi, sulit turun yang disebabkan oleh bakteri salmonella thyphi.

Bagaimana saya mengenali gejala penyakit ini ?
Demam tifus bukan demam biasa. Anak akan mengalami demam, lebih dari 5 hari, selalu tinggi dan jika dibiarkan semakin hari demam akan semakin tinggi. Anak akan terlihat sangat sakit, sehingga aktivitasnya terganggu. Demam akan lebih dominan pada sore atau malam hari. Jika digambar pada kurva demam oleh dokter anda akan menyerupai stepladder (jenjang /anak tangga)

Gejala yang menyertai demam hampir mirip dengan flu biasa. Anak bisa mengalami batuk, pilek, menggigil. Tetapi pada demam tifus, biasanya disertai dengan gejala saluran cerna seperti nyeri perut, konstipasi, mencret, dsb. Pada anak yang memiliki kulit putih, akan tampak bercak kemerahan yang kami sebut dengan rose spot (silahkan lihat di google image).

Gejala yang paling khas adalah relatif bradikardia. Biasanya jika anak anda demam, frekuensi jantung akan menjadi lebih cepat. Hal ini tidak dijumpai pada demam tifus. Pada demam tifus, suhu yang sangat tinggi tidak disertai dengan peningkatan frekuensi jantung, tapi sebaliknya, frekuensi jantung malah akan terdengar lebih lambat dari nilai normalnya. Anda bisa lihat nilai normal frekuensi jantung anak pada artikel blog saya yang berjudul: mengenal tanda vital anak.

Apakah penyakit ini berbahaya ?
Ya. Demam tifus termasuk golongan penyakit berat. Jika dibiarkan, bakteri yang berada di dalam darah akan menginfeksi otak (kejang dan penurunan kesadaran), hati (muncul warna kuning pada kulit), jantung (miokarditis/ radang otot jantung)bahkan saluran kencing (sistitis).

Yang paling berbahaya adalah bocor usus (perforasi  usus). Hal ini diakibatkan reaksi radang yang ditimbulkan tubuh saat terinfeksi bakteri salmonella. Anak anda akan terlihat sangat kesakitan, jika perut si anak disentuh sedikit saja  bisa membuat si kecil meronta ronta. Jika kondisi ini terjadi tindakan yang dianjurkan adalah operasi segera yang akan dilakukan oleh dokter bedah. Dokter bedah akan memperbaiki kebocoran pada usus si kecil.

Bagaimana anak saya bisa menderita penyakit ini ?
Salmonella typhi, akan mati jika terpapar suhu diatas 60’ celsius. Jika si kecil makan makanan yang tidak masak, kemungkinan terinfeksi bakteri ini sangat besar. Bakteri yang masuk ke saluran cerna akan masuk melalui kelenjar limfe di usus halus yang disebut dengan peyer patches(silahkan lihat di google image). Payer patches ini merupakan pintu masuk bakteri hingga akhirnya  bisa dijumpai di saluran darah sistemik. Jika bakteri sudah sampai ke saluran darah, maka bakteri dengan mudahnya dapat menginfeksi organ organ tubuh seperti otak, sumsum tulang, ginjal, hati, jantung, dsb.

Apa yang akan dokter lakukan pada anak saya ?
Dokter anak anda akan melakukan beberapa pemeriksaan darah. Ada beberapa pemeriksaan yang dianjurkan seperti  darah lengkap, widal dan tubex. Pemeriksaan darah lengkap dapat melihat gambaran yang menyerupai demam berdarah dengue, dokter anak anda akan menjelaskan lebih rinci mengenai hal ini. Widal masih digunakan pada rumah sakit daerah. Nilai yang dipakai untuk mendiagnosa ada atau tidaknya demam tifus adalah nilai antigen O. biasanya jika antigen O meningkat lebih dari 4x, atau lebih besar dari 1/160, anak anda mungkin terinfeksi demam tifus. Pendekatan diagnosa demam tifus saat ini adalah dengan tubex tes. Skor tubex > 3 dengan gejala klinis dapat dijadikan dasar penegakkan  diagnosa demam tifus.

Bagaimana terapinya ?
Dokter anak anda akan memberikan antibiotik selama 1 minggu sampai 1 bulan, tergantung jenis antibiotik yang diberikan. Pada masa terapi, dokter anak juga menganjurkan supaya si kecil tidak diberi makan keras, tetapi diberikan makanan lunak dan tentunya tidak pedas, asam atau terlalu asin.


Saturday, March 21, 2015

Seri Imunisasi : Vaksin Pneumokokus


Sumber gambar: Google Image

Mengapa Vaksin pneumokokus harus diberikan ?
Infeksi Pneumokokus menjadi  perhatian pada dekade terakhir. Pneumokokus merupakan flora normal  yang dapat dijumpai pada nasofaring. Jika pertumbuhannya berlebihan, bakteri  ini dapat menjadi musuh yang sulit untuk ditaklukkan tubuh. Infeksi. Pneumokokus yang serius kami sebut dengan Invasive Pneumococcal Disease (IPD), artinya bakteri yang seharusnya ada di nasofaring, bisa masuk ke sistem perdarahan sistemik, sehingga dapat menginfeksi organ dalam tubuh.

Apa saja penyakit yang dapat disebabkan oleh Pneumokokus ?
Jika si kecil tersedak, maka sebahagian cairan yang ada di mulut akan masuk ke dalam saluran napas. Karena Pneumokokus adalah bakteri yang tinggal di nasofaring (bagian mulut), maka kuman ini akan ikut masuk ke dalam saluran napas. Pneumokokus akan menghancurkan silia (mengenai silia,silahkan  baca di blog saya mengenai batuk pada anak) dan berkembang biak di sana sehingga mengakibatkan infeksi Paru, atau Pneumonia.

Selain itu, karena Pneumokokus hidup di nasofaring, dimana secara anatomi nasofaring dekat dengan sinus (silahkan lihat di google image letak nasofaring dan sinus) , maka jika bakteri ini tumbuh berlebihan, akan mengakibatkan  sinusitis dan otitis media (radang/infeksi telinga)

Penyebaran Pneumokokus dapat juga menyebar melalui pembuluh darah, dan menginfeksi organ dalam tubuh. Jika bakteri ini melalui pembuluh darah sampai ke selaput otak (meningen) maka anak anda akan kejang, demam tinggi dan tidak sadar dalam hitungan minggu sampe bulanan, yang kami sebut dengan meningitis dan keadaan ini sangat buruk.

Apakah infeksi penyakit ini berat ? Bagaimana penularannya ?
Ya, infeksi  Pneumokokus yang invasif (IPD) merupakan penyakit yang berat. Penularan  bakteri ini terjadi melalui droplet (batuk,bersin). Pertumbuhan Pneumokokus akan mencapai puncaknya saat anak berusia 1-2 tahun. Anak dengan IPD paling banyak dijumpai pada usia < 5 tahun

Bagaimana pencegahan infeksi Pneumokokus ?
Pemberian vaksin Pneumokokus dapat merangsang pembentukan imunitas (Kekebalan) terhadap infeksi Pneumokokus.

Apa yang harus saya ketahui mengenai vaksin Pneumokokus ?
Vaksin Pneumokokus diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 2,4 dan 6 bulan. Kemudian pemberian vaksin Pneumokokus dapat diulang sebagai booster (penguat) ketika si kecil berusia 12-15 bulan. Saat ini yang banyak beredar di pasaran adalah vaksin Pneumokokus generasi ke dua, yaitu PCV. Vaksin PCV yang baik memiliki minimal 7 strain Penumokokus yang dapat mencegah terjadinya IPD. Dokter anak anda akan menjelaskan mengenai hal ini lebih rinci.

Apakah Vaksin PCV memiliki efek samping ?

Sampai saat ini belum dilaporkan KIPI yang buruk setelah pemberian vaksin PCV. Anak yang mendapat vaksin PCV akan mengalami demam ringan yang hilang dalam 3 hari. Jika demam yang berlangsung amat tinggi, segera jumpai dokter anak anda.

Thursday, March 12, 2015

Anak dengan Diabetes

                                                                                   (sumber gambar: google image)

Ya, mungkin sebagian orang tua sulit untuk percaya bahwa seorang anak kecil pun dapat menderita diabetes seperti halnya orang dewasa.

Apa yang dimaksud dengan Diabetes mellitus?
Diabetes mellitus merupakan penyakit dengan kadar gula darah yang sangat tinggi, yang disebabkan tidak  adanya insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi mengatur gula darah sehingga dapat digunakan di sel. Jika insulin tidak ada, maka gula darah akan menumpuk di pembuluh darah karena tidak bisa masuk ke sel

Apa yang akan terjadi jika gula darah anak dibiarkan tinggi ?
Kadar gula darah yang tinggi pada pembuluh darah akan meningkatkan konsentrasi larutan di dalamnya (osmolaritas). Konsentrasi  yang tinggi akan menarik cairan yang ada di dalam sel sehingga sel menjadi mengerut  dan mengalami  dehidrasi. Kondisi ini sangat mematikan bagi si Anak

Bagaimana saya bisa mengenali gejala diabetes mellitus pada anak saya?
Gejala diabetes pada anak hampir sama dengan dewasa. Anak akan terlihat dehidrasi, mengeluh haus terus menerus, bolak balik kencing ke kamar mandi dan bolak balik ingin makan karena lapar. Berat badan si Kecil juga semakin kurus, dan ini diiringi dengan penurunan aktivitas si Kecil, anak terlihat mudah letih dan selalu mengantuk

Apa yang harus saya lakukan ?
Segera temui dokter anak anda. Dokter anak anda akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan nilai kadar gula darah si anak. Pemeriksaan khusus, Hba1c, (cari tahu di google) diperlukan dalam menegakkan diagnosa diabetes pada anak, dokter anak anda akan menjelaskan detail mengenai pemeriksaan ini.

Apa yang harus saya ketahui ?
Jika dokter anak telah melakukan pemeriksaan gula darah dan Hba1c, kemudian dokter anak anda menjelaskan bahwa anak anda adalah penderita diabetes tipe 1 (yang paling banyak dijumpai di anak), maka ada beberapa hal yang harus Ibu ketahui.

Khusus untuk diabetes tipe 1, jenis yang paling banyak dijumpai pada anak, dokter anak anda akan memberikan insulin setiap hari, 4 x sehari. Insulin diberikan melalui suntikan setiap si kecil selesai makan (anak diabetes dianjurkan untuk makan 3 kali sehari, berarti mendapat 3 kali suntikan) ditambah suntikan insulin tengah malam.Suntikan dapat dilakukan di beberapa tempat, seperti perut, lengan atas, bokong dan beberapa tempat lain, dokter anak ibu akan mengajarkan khusus kepada ibu, karena Ibu sendiri yang akan menyuntikkan.

Selain itu, cek gula darah juga harus dilakukan 7 kali sehari, yaitu ½ jam sebelum makan dan 2 jam setelah makan, serta tengah malam. Pemeriksaan ini berguna, jika insulin yang dihitung tidak sesuai untuk menurunkan kadar gula darah si anak ke dalam nilai normal, hal ini kami sebut dengan insulin koreksi.

Mengapa harus bolak balik di suntik insulin ?
Ya, khususnya anak dengan diabetes tipe 1, insulin tidak dihasilkan oleh tubuh si Kecil, sehingga insulin diberikan dari luar tubuh, melalui suntikan.

Apa yang bisa saya lakukan di rumah ?
Dokter anak anda akan mengukur jumlah kalori yang harus dimakan oleh si Kecil. Kemudian dokter anak anda akan memberikan buku rapor sehingga Ibu bisa membantu dokter untuk mencatat kadar gula darah yang ibu periksakan sendiri di rumah.


Ibu  jangan berkecil hati, walaupun anak Ibu seorang penderita diabetes, bukan berarti dia tidak bisa menggapai cita citanya setinggi langit. Bedanya dengan anak normal, si Kecil hanya perlu suntikan insulin reguler dan memantau apa yang dia makan secara tepat. Diabetes tidak akan mengganggu kecerdasan dan kemampuan sosial si kecil nantinya.

Seri Imunisasi : Vaksin BCG




               (sumber gambar : google image)

Apa yang dimaksud dengan vaksin BCG ?

BCG adalah singkatan Bacillus Calmette Guerin, yang berisi bakteri  tuberculosis yang dilemahkan dengan tujuan merangsang timbulnya kekebalan terhadap penyakit tuberkulosis

Mengapa vaksin BCG penting untuk diberikan pada si Kecil ?

Negara kita merupakan negara dengan angka infeksi tuberkulosis ke tiga paling banyak di dunia. Iklim negara yang tropis merupakan iklim yang cocok untuk pertumbuhan kuman Tbc.

Selain itu, infeksi tuberkulosis yang parah dapat menyebabkan kematian. Pengobatan tuberkulosis memerlukan waktu yang panjang (6-12 bulan), dan tentunya memiliki efek samping. Oleh sebab itu, dokter anak anda mewajibkan setiap anak yang lahir agar mendapatkan vaksinasi BCG, sehingga si Kecil kebal (imun) jika terinfeksi bakteri ini.

Kapan vaksin BCG diberikan ?

BCG diberikan saat bayi bayi baru lahir hingga usia 2 bulan. BCG diberikan 1 kali, secara intradermal (lihat di google image) pada lengan kanan bayi.

Bagaimana jika saya terlambat memberikan BCG, atau baru memberikan vaksin ketika si Kecil berusia 3 bulan ke atas ?

Pemberian  BCG  tetap diberikan. Pada bayi yang berusia diatas 3 bulan, diwajibkan untuk diberikan mantoux test terlebih dahulu (mengenai mantoux test bisa anda baca di blog saya yang berjudul: mengenal Tbc  pada anak)

Jika mantoux test si Kecil positif, dokter anak anda akan memberikan obat selama 6 bulan, dan pemberian vaksin diberikan jika pemberian mantoux test sudah negatif.

 Apakah pada semua kondisi vaksin BCG dapat diberikan  kepada si Kecil ?

Tidak. Ada beberapa kondisi dimana si Kecil tidak boleh mendapat BCG. Kondisi seperti  durasi mantoux tes > 5 mm, anak dengan immunocompromise (daya tahan tubuh lemah) yang dapat dijumpai pada anak dengan infeksi HIV, pemberian steroid jangka lama dan anak dengan gizi buruk.

Selain itu anak yang pernah terinfeksi tbc sebelumnya dan anak yang sedang demam tinggi tidak boleh diberikan vaksin ini.

Apakah pemberian BCG memiliki efek samping (KIPI) ?

Ya. Pemberian BCG akan menimbulkan ulkus pada bekas suntikan, yang biasanya akan terlihat 2-4 minggu setelah suntikan, dan akan sembuh dalam 2-3 bulan.

Pemberian BCG juga dapat mengakibatkan  pembengkakan kelenjar leher yang teraba seperti kelereng. Pada kondisi ini, dokter anak anda akan memberikan obat tambahan


Sunday, March 8, 2015

Anak Dengan Perawakan Pendek

    ( Sumber gambar : Google Image )


Dokter, anak saya terlihat lebih pendek jika dibandingkan dengan teman temannya, apakah ini normal ?
Mungkin pertanyaan ini adalah salah satu kekhawatiran Ibu Ibu yang melihat postur tubuh anaknya lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya, lantas apakah tinggi anak ini bisa mencapai normal ?

Bagaimana seorang anak disebut memiliki keperawakan pendek ?
Dokter anak anda akan melakukan pemeriksaan tinggi badan, dan memplot kan tinggi badan anak anda pada grafik khusus (grafik ini bisa anda lihat di blog saya tentang: menentukan gizi anak)

Pada grafik, jika tinggi badan anak menurut usia lebih rendah dari persentil  3 (3rd precentile) atau lebih rendah dari -2 Standar deviasi, anak anda disebut memiliki perawakan pendek.

Kemudian, apakah ini normal ?
Bisa normal, bisa tidak. Saya akan jelaskan satu persatu
Perawakan pendek yang normal
Ada dua jenis perawakan pendek yang normal yaitu: Familial Short Stature (FSS) dan Constitusional Delay of Growth & Puberty (CDGP). Pada FSS, anak memiliki perawakan pendek oleh karena kedua orang tuanya memang pendek. Anak akan tumbuh mengikuti rerata tinggi ayah dan ibunya (mid parental height). Tentunya tinggi akhir anak dengan FSS tidak akan bisa seperti anak normal.

Sedangkan pada CDGP, Anak terlambat mengalami puber (mimpi basah pada laki laki dan menstruasi diikuti tumbuhnya seks sekunder pada perempuan). Anak dengan CDGP akan menunjukkan tanda seks sekunder yang terlambat, misalnya pada anak laki laki belum memiliki rambut ketiak atau rambut kemaluan di saat teman seusianya sudah punya. Atau pada anak perempuan yang terlambat mendapatkan haid atau belum memiliki payudara ketika teman seusianya sudah punya. Tetapi ibu jangan khawatir, tinggi badan anak dengan CDGP akan mencapai normal pada akhir masa pubertas

Perawakan pendek yang tidak normal
Kondisi ini disebabkan oleh keadaan seperti: gizi buruk, kekurangan hormon pertumbuhan, hipotiroid, kelainan tulang atau disebabkan oleh sindroma tertentu (Klinefelter, turner,dsb)

Pada kondisi apa anak dengan perawakan pendek dapat diterapi ?
Anak akan mendapat terapi jika diketahui menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Dokter anak anda akan memberikan hormon pertumbuhan sintetis (growth hormon) yang diberikan secara suntikan, setiap hari dalam beberapa minggu. Terapi dikatakan berhasil atau respon, jika laju pertumbuhan tinggi anak lebih dari 2 cm/tahun

Apa yang perlu saya ketahui ?
Pemberian gizi yang baik dan benar akan meningkatkan pertumbuhan anak anda. Pemberian makan dengan kadar protein yang cukup memberikan postur tubuh yang baik pada anak. Teori ini disebut dengan  “Secular  Trend”.

Teori Secular Trend, tampak pada pertumbuhan anak anak di Jepang. Sekitar beberapa puluh tahun yang lalu, tinggi rata rata orang Jepang  berada dibawah orang Indonesia. Tetapi oleh karena semakin maju Negara Samurai tersebut, diikuti dengan cukupnya asupan gizi anak anak Jepang, membuat rerata tinggi bada mereka jauh di atas kita pada saat ini.


Silahkan membaca blog saya tentang: menentukan gizi anak, untuk mengetahui bagaimana mengukur dan mencukupi gizi si Kecil.

Friday, March 6, 2015

Seri Imunisasi : Vaksin DTP

Sumber gambar : Google Image

DTP……, sebenarnya artinya apa ?
DTP adalah singkatan dari Difteri, Tetanus dan Pertusis. Pemberian vaksin DTP bertujuan untuk memberikan kekebalan dari penyakit difteri, tetanus dan pertusis melalui perangsangan sistem imun si kecil sejak dini.

Apakah anak saya wajib mendapatkan vaksin DTP ?
Ya, wajib! Bayi belum memiliki kekebalan terhadap 3 penyakit tersebut. Pemberian vaksin DTP akan mengajarkan sistem imun bayi mengenal difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari), sehingga jika anak anda terinfeksi difteri, tetanus dan pertusis sistem kekebalan tubuh si kecil akan mampu memakan dan membunuh bakteri ini. Ingat Ibu, Difteri, tetanus dan pertusis adalah penyakit yang mematikan


Kapan si Kecil diberikan vaksin DTP ?
Vaksin DTP wajib diberikan pada usia 2,4 dan 6 bulan. Pemberian ulangan boleh dilakukan saat anak berusia 18-24 bulan dan 5 tahun. Kemudian dilanjutkan vaksin Td pada usia 7 dan 18 tahun.

Kenapa DTP harus diberikan secara berulang ?
DTP adalah jenis vaksin mati. Pemberian vaksin mati akan meningkatkan kekebalan anak secara beratahap. Kekebalan anak akan menurun setiap 1 bulan setelah vaksin disuntikkan, terutama jika si kecil masih berusia dibawah 6 bulan. Setelah 6 bulan, kekebalan tubuh untuk DTP membaik, sehingga pemberian berikutnya dapat dilakukan dengan interval lebih lama.

Berbeda dengan jenis vaksin hidup seperti oPV, MMR, Varicella, BCG, Campak, Hepatitis A/B, pemberian hanya wajib diberikan 1 kali saja, oleh karena kekebalan yang didapatkan lebih lama. Saya akan jelaskan satu persatu pada artikel berikutnya, stay tune….;)

Jika vaksin DTP memiliki kekebalan terhadap 3 jenis penyakit, bisakah saya dijelaskan satu persatu ?
Kita mulai dari toxoid difteria…
Vaksin ini bertugas merangsang kekebalan terhadap penyakit Difteri. Vaksin difteri bisa dijumpai dalam bentuk terpisah dengan DTP. Vaksin DT,Td dan TdaP merupakan jenis jenis vaksin difteri dengan waktu penggunaan yang berbeda. Vaksin DT biasanya diberikan sebagai booster pada anak di atas usia 5 tahun. Vaksin Td, digunakan sebagai booster pada anak di atas usia 7 tahun, yap bener…saat usia sekolah (BIAS). Tentunya untuk mendapat Td, si Kecil harus mendapat DTP dulu sebanyak 3 kali. Sedangkan TdaP ditujukan pada Ibu, supaya bayi tidak terinfeksi tetanus

Kemudian toxoid tetanus…
Vaksin ini bertugas merangsang kekebalan terhadap infeksi tetanus. Ada beberapa sediaan toxoid tetanus, yaitu TT (tunggal/monovalen) dan kombinasi (DTaP, DTwP, DT dan dT). Khusus untuk DTaP dan DTwP tidak diberikanpada bayi dibawah 6 minggu.

Dan akhirnya, vaksin pertusis..
Vaksin ini bertugas merangsang kekebalan terhadap infeksi pertusis. Pertusis adalah batuk rejan/batuk 100 hari (whooping cough). Ini  batuk yang berat, sehingga anak anda terlihat seperti mau muntah dan sulit sekali berhenti. Terkadang batuk disertai dengan darah. Vaksin pertusis terdiri dari DTaP dan DTwP. Pemberian DTaP akan menimbulkan KIPI yang lebih rendah jika dibandingkan dengan DTwp (Baca mengenai KIPI di blog saya tentang vaksin lainnya)

Adakah KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) dari pemberian DTP ?
Ada. Pemberian jenis vaksin mati seperti ini, akan memberikan reaksi lokal pada tempat suntikan. Reaksi lokal berupa bengkak, kemerahan dan sakit sehingga bayi anda jadi rewel. Namun jangan panik, reaksi tersebut tidak berlangsung lama dan akan hilang dengan sendirinya.

Selain itu, pemberian DTP juga akan membuat anak anda menjadi demam. Terkadang demam yang ditimbulkan tinggi. Dokter anak anda akan memberikan anti demam tentunya. Jika demam tidak turun, segera bawa kembali ke dokter anak anda, karena demam yang tinggi dapat memancing kejang. (Baca blog saya mengenai kejang pada anak, untuk mengetahui tatalaksana awal kejang jika anda jauh dari dokter)

Apa yang perlu saya ketahui ?

Kejang yang terjadi pada bayi saat pemberian DTP pertama, bukan merupakan hambatan pemberian vaksin DTP selanjutnya. Tetapi jika kejang yang ditimbulkan mampu membuat anak anda kehilangan kesadaran (akut ensefalopati), pemberian DTP dihentikan dan tidak boleh diberikan untuk selanjutnya.

Tanya dokter anak anda saat hendak memberikan vaksin ini. Namun demikian Ibu jangan khawatir, karena kejadian ensefalopati akan sangat sangat jarang dijumpai di Indonesia. 

Mengenal Tumbuh Kembang Anak



Sumber Gambar: Google Image

Halo ….
Kali ini saya kembali untuk membahas mengenai tumbuh kembang si kecil. Anak yang normal kebanyakan akan melalui fase fase yang akan saya sebutkan berikut ini :

Usia 1 bulan:
 Bayi akan menggerakkan tangan dan kaki secara aktif, bereaksi terhadap bunyi lonceng,                             dan menatap Ibu atau pengasuh

Usia 2 bulan: mampu mengangkat kepala ketika tengkurap, bersuara dan tersenyum spontan

Usia 3 bulan : Saat didudukkan kepala anak tidak terjatuh (baca: head lags), tertawa dan berteriak

Usia 4 bulan : Sama seperti usia 3 bulan, tetapi bayi sudah mampu telentang dan tengkurap sendiri

Usia 5 bulan : Pada usia ini, anak anda sudah dapat meraih atau menggapai yang dia lihat

Usia 6 bulan : Mampu duduk sendiri tanpa berpegangan, menoleh ketika dipanggil

Usia 7 bulan : Mampu mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri, bersuara ma…ma….

Usia 8 bulan : Anak anda sudah mampu berdiri dengan bantuan (pegangan)

Usia 9 bulan :
Anak anda sudah pandai menjimpit (memegang dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk),                     tanda ini sangat penting untuk menilai ketangkasan syaraf si anak.
Selain itu anak juga sudah bisa melambaikan tangan

Usia 10 bulan : Anak sudah mahir bertepuk tangan

Usia 11 bulan : Anak sudah bisa memanggil mama, papa. Anak juga sudah bisa meminta sesuatu

Usia 12 bulan :
Anak sudah mampu berdiri tanpa berpegangan. Pada usia ini anak sudah bisa bermain                               dengan Ibu

Usia 15 bulan : Anak sudah bisa berjalan, bicara 2 kata dan bisa minum dari gelas

Usia 2 tahun :
Anak sudah bisa memakai dan melepas pakaian sendiri. Selain itu juga sudah mampu                                     menggosok gigi

Usia 2.5 tahun : Anak sudah mampu melompat, dan dapat menggabungkan beberapa kata

Usia 3 tahun :
Anak sudah mampu menggambar garis tegak, dapat menyebutkan nama nama benda,                               dan sudah mampu menyebutkan kegunaan benda benda tersebut

Bagaimana jika perkembangan anak saya tidak sesuai  atau terkesan lambat jika dibandingkan dengan teman teman seusianya ?

Segera konsultasi dengan dokter anak anda. Dokter anak anda akan menilai beberapa komponen perkembangan seperti kemampuan berbahasa, kemampuan melakukan gerak kasar, kemampuan melakukan gerak halus dan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungannya. Deteksi dini sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan si anak. Dokter anak anda akan mengajarkan beberapa stimulus (rangsangan) untuk memperbaiki ketertinggalan anak

Wednesday, March 4, 2015

SERI IMUNISASI : Hepatitis B

Kapan diberikan vaksinasi hepatitis B ?
Vaksin hepatitis B diberikan pada seluruh bayi yang baru lahir, anak yang harus melakukan cuci darah (hemodialisa) rutin dan anak yang mendapatkan tranfusi darah rutin.

Untuk anak yang mendapatkan hemodialisa rutin dan di atas usia 2 tahun, sebelum dilakukan pemberian vaksin, akan dilakukan pemeriksaan  anti HBS. Jika titer anti HBS < 10 mu/L, dokter anak anda akan memberikan booster (suntikan tambahan).

                                                        Sumber gambar : google Image

Kelompok mana saja yang wajib mendapatkan vaksinasi hepatitis B ?
Anak anak dengan anti HBs (-), anak anak yang belum mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan anak yang immunocompromise

Anak anak dengan immunocompromise adalah anak anak yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Anak anak dengan kelompok ini dapat dijumpai pada anak dengan kanker, anak yang mendapatkan terapi steroid  > 2mg/kgbb/hari  dan anak anak dengan HIV.

Berapa kali saya perlu memberikan vaksinasi hepatitis B pada anak saya ?
Pemberian vaksinasi hepatitis B, dilakukan sebanyak 3 kali. Jadwal ideal pemberian vaksin hepatitis B adalah saat bayi baru lahir (hep.1), saat bayi berumur 1 bulan (hep.2) dan anak berumur 6 bulan (hep.3)

Bagaimana jika anak saya tidak pernah atau tidak teratur dalam menerima vaksin hepatitis B ?
Pemberian hepatitis B, wajib diberikan 3 kali. Jika belum pernah, langsung diberikan saat kunjungan pertama ke dokter anak. Vaksin kedua (hep.2) akan diberikan dengan interval 4 minggu dari vaksin pertama (hep.1). Vaksin ketiga  (hep.3) diberikan dengan interval 8-16 minggu dari vaksin kedua

Apa saja jenis vaksinasi hepatitis B yang tersedia saat ini ?
Vaksin hepatitis B ada yang kombinasi dan ada yang monovalen. Vaksin hepatitis B kombinasi yang tersedia adalah: DTP+Hep.B+Hib, DTaP+Hep.B+IPV, DTaP+IPV+Hib dan Hep.B+Hep.A.
 Pemberian vaksin kombinasi memiliki daya imunitas yang sama dengan vaksin yang monovalen. Pemberian vaksinasi Hep.B kombinasi akan meminimalisir suntikan pada bayi anda.

Bayi usia 6 minggu hingga 2 tahun dapat diberikan vaksin PENTAVALEN (DTwP+Hep.B+Hib) ditambah dengan Polio. Atau  pada rentang usia tersebut dapat diberikan vaksin HEXAVALEN (DTaP+Hib+IPV)+Hep.B

Apakah ada efek samping pemberian vaksin hepatitis B ?
Efek samping yang dimaksud mungkin adalah KIPI. KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Paska Imunisasi. KIPI pada vaksin hepatitis B adalah demam ringan selama 1-2 hari. Pemberian parasetamol akan meredakan KIPI pada anak yang mendapatkan vaksinasi hepatitis B.

Bagaimana jika Ibu adalah penderita hepatitis B atau dengan HBsAg (+)?

Jika anda adalah penderita Hepatitis B, bayi yang baru saja anda lahirkan harus mendapatkan HBIg pada sisi tubuh yang berbeda. Misalnya jika pada paha kanan bayi disuntikkan vaksin hepatitis B, maka HBIg disuntikan pada paha kiri bayi. Suntikan HBIg sebaiknya diberikan < 12 jam setelah suntikan vitamin K

Tuesday, March 3, 2015

Hipertensi dan Gangguan Belajar Pada Anak

Aneh memang, tetapi hal tersebut telah dibuktikan melalui studi di Amerika. Menurut  jurnal  Pediatrics , yang mengamati  anak anak hipertensi dengan ADHD (Attention Defisit Hyperactive Disorder) dan tanpa ADHD terhadap ada atau tidaknya gangguan belajar (learning disorder) . Hasilnya sangat mengejutkan, anak dengan hipertensi, baik yang menderita ADHD ataupun tidak, keduanya memiliki gangguan dalam kemampuan belajar. Studi ini mematahkan penelitian sebelumnya, yang mengkambing hitamkan ADHD sebagai salah satu faktor mayor sebagai penyebab gangguan belajar pada anak.

                                          Sumber gambar : google image

Bagaimana  mekanisme hipertensi, sehingga dapat menyebabkan gangguan belajar pada  anak ?
Penyebab pasti belum diketahui, tetapi  ada hipotesa yang menjelaskan bahwasanya tekanan darah yang tinggi dapat merusak daerah korteks otak, sehingga kemampuan otak berkurang.

Apakah anak anak bisa menderita hipertensi  seperti halnya orang dewasa ?
Ya, Biasanya anak anak dengan gangguan ginjal bisa disertai dengan hipertensi. Sebahagian anak dilahirkan dengan hipertensi  dengan penyebab yang belum diketahui (baca: hipertensi  primer).

Bagaimana saya tahu anak saya penderita hipertensi ?
Dokter anak anda akan memberi tahu anda setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah. Anak dengan tubuh yang gemuk (overweight atau obesitas) biasanya disertai dengan hipertensi

Apa yang bisa saya lakukan di rumah untuk mencegah anak saya tidak menderita hipertensi ?
Hindari makanan yang mengandung garam (natrium). Makanan yang mengandung garam biasanya dapat dijumpai pada makanan cepat saji, junk food seperti makanan kemasan yang mudah di dapat di warung ataupun supermarket. Penyedap rasa juga mengandung kadar garam yang tinggi sehingga dapat mencetuskan hipertensi.

Memulai untuk mengkonsumsi makanan yang alami dan mengurangi penggunaan penyedap pada masakan rumah tangga merupakan langkah awal untuk mencegah hipertensi pada anak anda.

Sunday, March 1, 2015

SERI IMUNISASI : Vaksin Polio

Kapan vaksinasi Polio diberikan ?
Menurut Jadwal imunisasi terbaru IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2014, Polio diberikian 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir (polio 0), anak berusia 2 bulan (polio 1), anak berusia 4 bulan (polio 2) dan anak berusia 6 bulan (polio 3)

  


Sumber gambar : google image

Bagaimana cara pemberian vaksin polio ?
Polio dapat diberikan per oral (melalui mulut) , sebanyak 2 tetes atau injeksi (suntikan)

Mana yang paling bagus, polio secara per oral atau yang diberikan dengan suntikan ?
Untuk bayi yang normal, pemberian vaksin polio yang paling baik adalah melalui per oral. Pemberian vaksin melalui mulut akan menimbulkan imunitas yang lebih baik jika dibandingkan secara suntikan. Polio yang diberikan secara oral, akan merangsang kekebalan tubuh terhadap virus ini di saluran cerna.

Apa saja jenis vaksin polio oral yang ada ?
Vaksin polio oral ada yang monovalen (mOPV), bivalen (bOPV) dan trivalen (tOPV). Vaksin polio yang terbaik adalah tOPV, karena memiliki kekebalan untuk 3 strain virus polio, yaitu P1,P2 dan P3

Bagaimana jika saya terlambat memberikan vaksin polio pada bayi saya ?
Jika terlambat, pemberian vaksin polio tetap diberikan sesuai jadwal. Interval pemberian polio satu ke polio yang lain adalah 6-8 minggu. Pada prinsipnya, semakin besar usia anak, maka respon imun yang ditimbulkan semakin baik

Apakah ada kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) dari vaksin polio pada bayi ?
Ya, ada tentunya. Dokter anak anda akan menjelaskan KIPI dari polio, tetapi peluang terjadinya KIPI pada polio adalah 1 berbanding  1 juta, hingga puluhan juta.
Mengenai KIPI polio, silahkan cari di google tentang VAPP ( Vaccine Associated Paralysis Poliomyelitis) dan VDPV (Vaccine Drive Polio Viruses)