Wednesday, October 2, 2013
Pemberian transfusi pada anak
sumber gambar : google image
Transfusi ditujukan pada anak dengan diagnosa thalasemia, leukimia maupun dengan pendarahan. Tujuan dari transfusi adalah mengganti komponen darah yang hilang. Jadi tidak semua komponen darah (whole blood) diberikan. Konsep terdahulu memang menggunakan whole blood, tetapi pemberian whole blood dianggap tidak efektif dan menambah berat kerja jantung, khususnya pada anak
Apa saja jenis jenis transfusi yang diberikan pada anak ?
Adapun jenis komplemen yang diberikan adalah :
1. Packed Red Cell (PRC)
PRC adalah sel darah merah (eritrosit) . Pemberian PRC ditujukan pada penderita thalasemia dan leukimia, karena pada kedua penyakit tersebut secara langsung merusak sel darah merah (baca blog saya mengenai leukimia pada anak)
2. Trombosit
Trombosit adalah sel darah yang berfungsi sebagai pembentuk plak, yang merupakan bagian besar dari sistem pembekuan darah. Transfusi trombosit ditujukan pada anak anak dengan penyakit yang mengurangi nilai trombosit, seperti pada demam berdarah dengue, trombositopenia, dsb.
3. Fresh Frozen Plasma (FFP)
FFP merupakan cairan yang sebahagian besar terdiri dari serum, yang berisi leukosit dan faktor faktor pembekuan. Pada pasien perdarahan kronis, FFP merupakan indikasi utama dalam pencegahan agar penyakit tidak menjadi lebih buruk. FFP ditujukan pada DIC dan kelainan pembekuan darah lain nya
4. Faktor pembekuan darah
Beberapa penyakit membutuhkan transfusi faktor pembekuan khusus, seperti pada hemofilia.
Apa yang menjadi perhatian saat anak mendapat transfusi ?
1. Alergi
Reaksi alergi transfusi terlihat sebagai rash ( ruam) yang mirip dengan biduran/urtika. Anak akan mengeluh gatal saat ditransfusi, dan timbul benjolan berwarna merah yang hampir merata di seluruh tubuh. Hentikan segera transfusi, dan pemberian dexamethason berguna untuk meringankan reaksi. Reaksi alergi terjadi oleh karena antigen yang terdapat pada sel darah merah
2. Batas waktu pemberian
Darah yang akan ditranfusi hendaknya tidak digunakan lebih dari 4 jam setelah diambil dari bank darah. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan sel darah oleh paparan suhu dan faktor eksternal lainnya. Khusus untuk trombosit dan FFP, pemberian tranfusi dilakukan secepat mungkin, dan kurang dari 40-60 menit
3 . Jeda pemberian
Transfusi dihitung sesuai kemampuan, dan diberikan dalam interval 12 jam hingga seluruh kebutuhan tercukupi
4. Transfusi sesuai kemampuan
Berbeda dengan dewasa, pada anak transfusi dihitung berdasarkan kemampuan hb anak. Semakin rendah hb, artinya jumlah darah yang diberikan per kali transfusi semakin sedikit, begitu sebaliknya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment