Thursday, November 26, 2015

Apa Saja yang Membuat Si Kecil Batuk ?

                                            (sumber gambar: google image)

Pertanyaan ini mungkin sering terlontar oleh Ibu. Mengenai mekanisme batuk pada anak sudah pernah saya ulas di blog saya sebelumnya tentang batuk  di http://adf.ly/1SOe3J
Berikut saya rangkum beberapa penyebab batuk yang sering dijumpai pada bayi dan anak.

Sudah berapa lama si kecil batuk ?

Ini adalah pertanyaan pertama yang akan diontarkan oleh dokter anak anda. Batuk bisa terjadi secara akut (< 2 minggu), atau kronik (> 2 minggu). Proses akut dan kronik dapat membantu dokter anak anda dalam menegakkan diagnosa penyebab batuk

Apa saja jenis penyakit yang dapat menyebabkan batuk Akut ?

Croup ( silhkan cek di google image), aspirasi ( tertelan makanan/ minuman), pneumonia oleh virus, infeksi saluran napas atas, tertelan benda asing, pertusis (batuk rejan/ 100 hari) dan rhinosinusitis merupakan penyebab batuk paling sering. Selain itu campak juga dapat disertai dengan batuk. (mengenai informasi seputar campak, bisa dibaca di sini http://adf.ly/1SOh7s )

Bagaimana dengan batuk kronis ?

Batuk kronis merupakan batuk yang sudah dialami oleh si kecil lebih dari 2-3 minggu. Batuk kronis disertai dengan gagal tumbuh ( tinggi badan anak tidak sesuai dengan rata rata tinggi badan anak seusia), pembesaran kelenjar limfe di leher-ketiak-selangkangan dan sering mengalami infeksi biasanya disebabkan oleh penyakit yang lebih berat; seperti tuberkulosis (baca tentang tuberkulosis pada anak di http://adf.ly/1SOhuj ), HIV, Gagal jantung, bronkiektasis dan GER ( gastro esofageal refluks, silahkan lihat di google image)

Jika tidak disertai dengan kelainan di atas, beberapa penyakit yang menyebabkan batuk kronis adalah  asma ( baca tentang asma di http://adf.ly/1SOiFh ) , aspirasi ( baca bagaimana menangani tersedak di http://adf.ly/1SOiRw ), rhinitis alergi, infeksi paru, GER dan sinusitis kronis

Jika anak saya batuk berdarah, apa saja penyebabnya ?

Batuk berdarah (hemoptisis) merupakan batuk yang disertai dengan bercak darah berawarna merah segar, atau merah kecoklatan. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan hemoptisis adalah penyakit jantung berat, hipertensi paru, bronkiektase, peninggian tekanan intrakranial (otak), gangguan pembekuan darah (koagulopati), emboli pulmonal, tumor, gangguan ginjal (pulmo-renal syndrome) dan tuberkulosis
Silahkan kunjungi dokter anak anda untuk informasi yang lebih deteil.

(Nelson Texbook of Pediatrics, 19e. Chapters 138, 189, 315, 376, 377, 379, 383
Nelsons Essentials, 6e. Chapters 107, 133, 136)

Saturday, July 25, 2015

Kenali Makanan Pendamping ASI Bayi Anda



                                                        (sumber gambar: google image)

Apa yang dimaksud dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI)
MPASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi selama periode pemberian makanan peralihan (complementary feeding). MPASI diberikan selama periode 6 – 23 bulan. Periode ini merupakan masa yang sensitif untuk tumbuh kembang balita, sebab pemilihan MPASI yang salah akan menyebabkan tidak terpenuhinya kalori untuk tumbuh kembang anak anda (Gizi anak menjadi buruk).

Bagaimana jika saya menunda atau terlambat memberikan MPASI ?
Sejatinya, ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi setelah 6 bulan. ASI tidak mengandung cukup besi (Fe), seng (Zn) dan vitamin A untuk kebutuhan bayi setelah usia 6 bulan. Keterlambatan pemberian MPASI (> 7 bulan) memici terjadinya gagal tumbuh, defisiensi zat besi (anemia), defisiensi vitamin A (rabun senja) dan gangguan kulit (defisiensi  Zn). Apabila terlalu cepat (< 4 bulan) MPASI justru akan memicu timbulnya diare, dehidrasi, alergi dan gangguan tumbuh kembang

Bagaimana memilih MPASI yang benar ?
Makanan padat yang pertama kali dikenalkan kepada bayi adalah makanan berbahan dasar beras yang terfortifikasi. Makanan ini merupakan jenis makanan yang hipoalergenik dan kaya dengan zat besi. Tunda pemberian sereal dan makanan yang berbahan dasar gandum hingga 8 bulan untuk mencegah alergi. Beberapa sumber makanan yang kaya zat besi yang dapat diberikan adalah hati sapi/ayam, daging sapi (cincang), daging unggas (bagian yang gelap), tuna, ikan Cod, udang, tiram, kuning telur, sayuran hijau, kacang kacangan, biji bijian, buah seperti apel, apricot, prune

Bagaimana memulai memberikan MPASI ?
Tidak ada urutan khusus dalam memulai MPASI. Pada prinsipnya, mulailah dengan memberikan makanan dengan tekstur halus, lembut dan tingkatkan bertahap sampai tekstur yang kasar pada usia 2 tahun, tentunya dituntut kesabaran orang tua pada fase ini. Mulailah dengan jumlah yang sedikit (1-2 sdt) pada setiap mengenalkan jenis makanan baru pada bayi, dan berikan pada bayi. Ingat, bahwa setiap makanan baru yang dikenalkan akan menimbulkan risiko terjadi alergi, hendaknya berikan jenis makanan baru pada pagi hari saja.

Berikan makanan secara langsung, dalam porsi kecil dan sedikit sedikit pada anak. Jika anak menolak, berikan makanan dengan jenis dan tekstur yag berbeda. Jangan memaksa anak untuk makan, apalagi sampai memukul. Hindari fase makan lebih dari 30 menit, jika lebih bersihkan segera makanan dari anak. Pada usia 6-8 bulan, MPASI hanya diberikan 2-3x/hari dengan jumlah 2-3 sdm/hari hingga ½ mangkok (125 cc) disamping ASI. Pada usia 9-11 bulan, MPASI diberikan ½-¾ mangkok (125-175 cc), 3-4 x/hari disamping ASI. Pada usia 12-23 bulan, MPASI diberikan ¾-1 mangkok (175-250 cc), 3-4 x/hari sambil menyapih ASI. Dibutuhkan kesabaran untuk menyapih ASI, jika anak mengamuk, baca blog saya mengenai tantrum di link ini http://adf.ly/1LOVoB

Apa yang perlu diketahui saat memberikan MPASI ?
Sebaiknya hindari pemberian madu sebelum anak berusia 1 tahun karena risiko infeksi botulism. Saat memberikan telur, jangan diberikan setengah matang, karena akan meningkatkan risiko infeksi salmonela (demam tifus). Hindari pemberian susu sapi pada bayi < 1 tahun karena memiliki kadar Fe rendah, natrium, kalium dan klorida yang tinggi sehingga membebani ginjal. Hendaknya Ibu juga harus mengetahui basic feeding rules untuk anak Ibu, silahkan baca di link ini http://adf.ly/1LOWRG

Kenali Gejala ini Jika Si Kecil Sering Marah dan Mengamuk



                                                         (Sumber gambar: gooogle image)

Anak Ibu sering mengamuk ?
Anak yang suka mengamuk di istilahkan dengan “Temper Tantrum/Tantrum”. Tantrum merupakan fase perkembangan anak yang normal, dan bukan mengarah pada suatu kelainan.

Bagaimana bisa si kecil bisa mengalami tantrum ?
Tantrum merupakan ekspresi si kecil jika keinginannya tidak tersampaikan, khususnya ditujukan pada orang tua. Bisanya anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) sering mengalami tantrum. Salah satu yang dikerjakan oleh dokter anak anda adalah mengukur kemampuan anak dalam berbahasa melalui milestone tertentu. Anak yang terlambat mencapai milestone bahasa pada rerata usianya, selalu akan mengalami episode tantrum. Usia si kecil yang rentan mengalami tantrum adalah 3-4 tahun

Apakah Tantrum berbahaya ?
Kebanyakan tantrum adalah hal yang normal dialami oleh setiap anak, dan merupakan fase perkembangan normal anak. Tetapi ada beberapa kasus tantrum yang berbahaya dan berlebihan seperti tindakan menahan napas sampe pingsan, menghantuk hantukkan kepala kedinding atau memukul dan melukai orang lain. Jika dijumpai kelainan tantrum seperti itu maka diperlukan kontrol khusus ke dokter anak anda


Apa yang bisa saya lakukan jika si kecil mengalami episode tantrum ?
Bersikaplah tenang, dan jangan terbawa emosi  hingga memarahi apalagi memukul si kecil.Cobalah lebih sensitif dan perhatian terhadap apa yang diinginkan si Kecil setiap si kecil mengalami episode tantrum.

Pindahkan si kecil jika Ibu berada pada pusat keramaian. Carilah tempat yang tenang untuk mendiamkan si kecil. Saat episode tantrum terjadi, intervensi orang lain (selain orang tua) yang berusaha menenangkan si kecil bukanlah suatu solusi, hindari sedapat mungkin. Interaksi orang lain akan membuat si Kecil semakin mengamuk, ingat dan pahamilah bahwa tantrum merupakan suatu ledakan emosi (acting out behaviour) yang ditujukan si Kecil untuk orang tuanya, maka yang harus menenangkan si Kecil tentu orang tuanya sendiri.

Jika episode tantrum terjadi di rumah sendiri, atau di tempat yang aman, tinggalkan si Kecil sampai si Kecil tenang.  Terkadang episode tantrum terjadi jika si kecil menghendaki keinginannya sendiri, episode ini bisa dimanfaatkan orang tua untuk mendidik si Kecil. Misalnya si Kecil hendak makan kue padahal baru saja makan dan belum sampai waktu makan malam, Ibu sadar jika si Kecil makan kue itu akan berefek buruk bagi kesehatannya (obesitas). Setelah Tantrum terjadi, berikan pengertian seperti ini misalnya: “ Ibu tau kamu sedang marah, kamu boleh makan kue, tapi setelah makan malam”. Jangan pernah meng ”ia” kan keinginan si Kecil jka salah. Selalu menuruti keinginan si Kecil saat tantrum akan membuat episode tantrum semakin parah jika si Kecil tidak mendapatkan keinginannya di kemudian hari.

Usaha memberi pengertian saat episode tantrum terjadi adalah tindakan yang sia sia. Saat tantrum terjadi, si Kecil tidak akan mendengarkan apa yang Ibu sampaikan. Beri pengertian si Kecil saat ia sudah reda. Kemudian,  biarkan si Kecil tahu bahwa dia baru saja mengalami emosi dan kemarahan, hal ini akan membantu si Kecil mengenali perkembangan psikologisnya. Dan yang paling penting adalah, berikan pujian si kecil jika ia berhasil melewati episode tantrumnya dengan tidak berlebihan.

Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah tantrum yang berlebihan pada si Kecil ?
Biarkan si Kecil memiliki mainan. Pada masa yang serba canggih ini, Ibu harus bijak memilih mainan untuk si Kecil, pilihlah secara bijaksana. Biarkan si Kecil bergaul dan memiliki teman seusianya. Jangan biarkan si Kecil bermain sendiri, luangkan waktu untuk mengawasi Si Kecil saat bermain. Jangan pernah bertengkar dengan pasangan di depan si Kecil, Jika bertengkar carilah tempat yang tidak terlihat oleh si Kecil.




Tuesday, June 16, 2015

Demam Pada Anak

Sumber gambar:  Google Image

Berapakah suhu normal pada anak atau bayi ?
Suhu normal pada manusia berada pada rentang 36.4°C – 37.2°C. Titik tertinggi berada pada pukul  18.00 dan titik terendah pada pukul 06.00. Tidak ada perbedaan suhu antara bayi,anak anak atau dewasa.

Definisi  demam ialah ketika suhu anak berada diatas 37.5°C pada pengukuran dari aksila (ketiak), atau diatas 38°C pada pengukuran per rektal (dari dubur/anus) atau diatas 38.2°C pada pemeriksaan melalui mebran timpani (telinga). Jika suhu tubuh diatas 41°C yang diukur per rektal, disebut dengan hiper pireksia, tentunya keadaan ini sangat tidak baik.

Apa saja yang dapat menyebabkan demam ?
 Infeksi bakteri, parasit, virus dan jamur dapat menyebabkan demam. Selain itu beberapa keadaan dapat menyebabkan demam seperti dehidrasi, gangguan sistem imunitas, infeksi sistem syaraf pusat (meningitis, ensefalitis) dan transfusi darah.

Apakah semua demam sama saja ?
Tidak sama. Pada ilmu kesehatan anak terdapat 9 jenis demam, tetapi kali ini saya tidak menjelaskan semuanya, saya hanya mengulas beberapa diantaranya yang harus diketahui  seperti demam continue, demam intermitten, demam remitten, saddle back fever dan typus inversus.

Demam continue jika variasi suhu saat demam diantara 0.5-0.8°C dan tidak pernah mencapai suhu normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada infeksi otak, infeksi bakteri, malaria berat (falsifarum), demam tifus dan tularemia.

Demam intermitten jika variasi suhu saat demam > 1°C dimana suhu tubuh pernah mecapai suhu normal untuk kemudian naik kembali. Tipe demam seperti ini dijumpai pada infeksi bakteri pada jantung (endokarditis bakterialis), infeksi pada sistem hepatobilier  dan malaria. Infeksi malaria bisa terjadi tiga hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana). Pada infeksi sistem hepatobilier misalnya pada batu empedu (kolelitiasis) atau peradangan  sistem bilaris (kolangitis) demam bersifat naik turun dan tidak teratur.

Demam remitten jika variasi suhu saat demam > 1°C dimana suhu tubuh tidak pernah mencapai suhu  normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada infeksi virus dan demam tifoid fase awal.

Demam saddle back atau bifasik jika pada saat demam dikuti dengan penurunan suhu selama  1 hari, untuk kemudian suhu tubuh naik kembali. Biasanya demam tipe seperti ini dapat dijumpai pada demam berdarah dengue, influenza, poliomielitis dan infeksi virus lainnya.

Demam Typus inversus merupakan jenis demam dengan sifat tinggi pada pagi hari dan turun pada sore hari. Demam seperti ini dapat dijumpai pada infeksi tuberkulosis dan endokarditis bakterialis

Sebaiknya Ibu memahami jenis demam seperti ini sehingga memudahkan dokter anak anda menentukan penyebab demam. Pemberian anti demam dapat menghilangkan pola demam si kecil, sehingga sulit untuk menentukan jenisnya.

Kapan sebaiknya diberikan anti demam (antipiretik?)
Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi. Yang terjadi pada saat demam adalah aktivasi sistem imun, dengan naiknya suhu tubuh maka sistem imun dapat bekerja secara maksimal. Dengan kata lain demam sangat dibutuhkan untuk mengatasi infeksi pada anak, inilah alasan dokter anak anda tidak menganjurkan pemberian anti demam secara terburu buru. Selain itu pemberian anti demam dapat mengacaukan pola demam/ jenis demam yang telah saya sebutkan di atas, sehingga penyebab demam menjadi sulit untuk ditebak.

Namun demikian, beberapa kondisi berikut harus diberikan anti demam dengan segera seperti: Demam yang disertai dengan nyeri dan membuat anak tidak nyaman, Temperatur > 40°C secara per rektal, anak dengan riwayat kejang sebelumnya dan demam yang dijumpai pada anak dengan luka bakar, dengan penyakit jantung, setelah mengalami operasi atau anak dengan gizi buruk.

Bagaimana menentukan anti demam yang baik ?

Terdapat beberapa jenis anti demam seperti Salisilat, Indometasin, Ibuprofen dan parasetamol. Indometasin dan Salisilat tidak digunakan lagi sebagain antidemam karena efek sampingnya yang berbahaya. Saat ini parasetamol dan Ibuprofen sering digunakan sebagai anti demam. Selain bersifat sebagai anti demam, Ibuprofen juga dapat sebagai anti nyeri  dan anti radang sehingga lebih unggul jika dibandingkan dengan parasetamol. Akan tetapi Ibuprofen dan Parasetamol memiliki efek anti demam yang lebih kurang sama.

Friday, March 27, 2015

Kenali Gejala Demam Tifus Pada Anak

sumber gambar: google image

Apa yang dimaksud dengan demam tifus (Typhoid Fever) ?
Merupakan demam yang diderita oleh anak, bersifat tinggi, sulit turun yang disebabkan oleh bakteri salmonella thyphi.

Bagaimana saya mengenali gejala penyakit ini ?
Demam tifus bukan demam biasa. Anak akan mengalami demam, lebih dari 5 hari, selalu tinggi dan jika dibiarkan semakin hari demam akan semakin tinggi. Anak akan terlihat sangat sakit, sehingga aktivitasnya terganggu. Demam akan lebih dominan pada sore atau malam hari. Jika digambar pada kurva demam oleh dokter anda akan menyerupai stepladder (jenjang /anak tangga)

Gejala yang menyertai demam hampir mirip dengan flu biasa. Anak bisa mengalami batuk, pilek, menggigil. Tetapi pada demam tifus, biasanya disertai dengan gejala saluran cerna seperti nyeri perut, konstipasi, mencret, dsb. Pada anak yang memiliki kulit putih, akan tampak bercak kemerahan yang kami sebut dengan rose spot (silahkan lihat di google image).

Gejala yang paling khas adalah relatif bradikardia. Biasanya jika anak anda demam, frekuensi jantung akan menjadi lebih cepat. Hal ini tidak dijumpai pada demam tifus. Pada demam tifus, suhu yang sangat tinggi tidak disertai dengan peningkatan frekuensi jantung, tapi sebaliknya, frekuensi jantung malah akan terdengar lebih lambat dari nilai normalnya. Anda bisa lihat nilai normal frekuensi jantung anak pada artikel blog saya yang berjudul: mengenal tanda vital anak.

Apakah penyakit ini berbahaya ?
Ya. Demam tifus termasuk golongan penyakit berat. Jika dibiarkan, bakteri yang berada di dalam darah akan menginfeksi otak (kejang dan penurunan kesadaran), hati (muncul warna kuning pada kulit), jantung (miokarditis/ radang otot jantung)bahkan saluran kencing (sistitis).

Yang paling berbahaya adalah bocor usus (perforasi  usus). Hal ini diakibatkan reaksi radang yang ditimbulkan tubuh saat terinfeksi bakteri salmonella. Anak anda akan terlihat sangat kesakitan, jika perut si anak disentuh sedikit saja  bisa membuat si kecil meronta ronta. Jika kondisi ini terjadi tindakan yang dianjurkan adalah operasi segera yang akan dilakukan oleh dokter bedah. Dokter bedah akan memperbaiki kebocoran pada usus si kecil.

Bagaimana anak saya bisa menderita penyakit ini ?
Salmonella typhi, akan mati jika terpapar suhu diatas 60’ celsius. Jika si kecil makan makanan yang tidak masak, kemungkinan terinfeksi bakteri ini sangat besar. Bakteri yang masuk ke saluran cerna akan masuk melalui kelenjar limfe di usus halus yang disebut dengan peyer patches(silahkan lihat di google image). Payer patches ini merupakan pintu masuk bakteri hingga akhirnya  bisa dijumpai di saluran darah sistemik. Jika bakteri sudah sampai ke saluran darah, maka bakteri dengan mudahnya dapat menginfeksi organ organ tubuh seperti otak, sumsum tulang, ginjal, hati, jantung, dsb.

Apa yang akan dokter lakukan pada anak saya ?
Dokter anak anda akan melakukan beberapa pemeriksaan darah. Ada beberapa pemeriksaan yang dianjurkan seperti  darah lengkap, widal dan tubex. Pemeriksaan darah lengkap dapat melihat gambaran yang menyerupai demam berdarah dengue, dokter anak anda akan menjelaskan lebih rinci mengenai hal ini. Widal masih digunakan pada rumah sakit daerah. Nilai yang dipakai untuk mendiagnosa ada atau tidaknya demam tifus adalah nilai antigen O. biasanya jika antigen O meningkat lebih dari 4x, atau lebih besar dari 1/160, anak anda mungkin terinfeksi demam tifus. Pendekatan diagnosa demam tifus saat ini adalah dengan tubex tes. Skor tubex > 3 dengan gejala klinis dapat dijadikan dasar penegakkan  diagnosa demam tifus.

Bagaimana terapinya ?
Dokter anak anda akan memberikan antibiotik selama 1 minggu sampai 1 bulan, tergantung jenis antibiotik yang diberikan. Pada masa terapi, dokter anak juga menganjurkan supaya si kecil tidak diberi makan keras, tetapi diberikan makanan lunak dan tentunya tidak pedas, asam atau terlalu asin.


Saturday, March 21, 2015

Seri Imunisasi : Vaksin Pneumokokus


Sumber gambar: Google Image

Mengapa Vaksin pneumokokus harus diberikan ?
Infeksi Pneumokokus menjadi  perhatian pada dekade terakhir. Pneumokokus merupakan flora normal  yang dapat dijumpai pada nasofaring. Jika pertumbuhannya berlebihan, bakteri  ini dapat menjadi musuh yang sulit untuk ditaklukkan tubuh. Infeksi. Pneumokokus yang serius kami sebut dengan Invasive Pneumococcal Disease (IPD), artinya bakteri yang seharusnya ada di nasofaring, bisa masuk ke sistem perdarahan sistemik, sehingga dapat menginfeksi organ dalam tubuh.

Apa saja penyakit yang dapat disebabkan oleh Pneumokokus ?
Jika si kecil tersedak, maka sebahagian cairan yang ada di mulut akan masuk ke dalam saluran napas. Karena Pneumokokus adalah bakteri yang tinggal di nasofaring (bagian mulut), maka kuman ini akan ikut masuk ke dalam saluran napas. Pneumokokus akan menghancurkan silia (mengenai silia,silahkan  baca di blog saya mengenai batuk pada anak) dan berkembang biak di sana sehingga mengakibatkan infeksi Paru, atau Pneumonia.

Selain itu, karena Pneumokokus hidup di nasofaring, dimana secara anatomi nasofaring dekat dengan sinus (silahkan lihat di google image letak nasofaring dan sinus) , maka jika bakteri ini tumbuh berlebihan, akan mengakibatkan  sinusitis dan otitis media (radang/infeksi telinga)

Penyebaran Pneumokokus dapat juga menyebar melalui pembuluh darah, dan menginfeksi organ dalam tubuh. Jika bakteri ini melalui pembuluh darah sampai ke selaput otak (meningen) maka anak anda akan kejang, demam tinggi dan tidak sadar dalam hitungan minggu sampe bulanan, yang kami sebut dengan meningitis dan keadaan ini sangat buruk.

Apakah infeksi penyakit ini berat ? Bagaimana penularannya ?
Ya, infeksi  Pneumokokus yang invasif (IPD) merupakan penyakit yang berat. Penularan  bakteri ini terjadi melalui droplet (batuk,bersin). Pertumbuhan Pneumokokus akan mencapai puncaknya saat anak berusia 1-2 tahun. Anak dengan IPD paling banyak dijumpai pada usia < 5 tahun

Bagaimana pencegahan infeksi Pneumokokus ?
Pemberian vaksin Pneumokokus dapat merangsang pembentukan imunitas (Kekebalan) terhadap infeksi Pneumokokus.

Apa yang harus saya ketahui mengenai vaksin Pneumokokus ?
Vaksin Pneumokokus diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 2,4 dan 6 bulan. Kemudian pemberian vaksin Pneumokokus dapat diulang sebagai booster (penguat) ketika si kecil berusia 12-15 bulan. Saat ini yang banyak beredar di pasaran adalah vaksin Pneumokokus generasi ke dua, yaitu PCV. Vaksin PCV yang baik memiliki minimal 7 strain Penumokokus yang dapat mencegah terjadinya IPD. Dokter anak anda akan menjelaskan mengenai hal ini lebih rinci.

Apakah Vaksin PCV memiliki efek samping ?

Sampai saat ini belum dilaporkan KIPI yang buruk setelah pemberian vaksin PCV. Anak yang mendapat vaksin PCV akan mengalami demam ringan yang hilang dalam 3 hari. Jika demam yang berlangsung amat tinggi, segera jumpai dokter anak anda.

Thursday, March 12, 2015

Anak dengan Diabetes

                                                                                   (sumber gambar: google image)

Ya, mungkin sebagian orang tua sulit untuk percaya bahwa seorang anak kecil pun dapat menderita diabetes seperti halnya orang dewasa.

Apa yang dimaksud dengan Diabetes mellitus?
Diabetes mellitus merupakan penyakit dengan kadar gula darah yang sangat tinggi, yang disebabkan tidak  adanya insulin. Insulin merupakan hormon yang berfungsi mengatur gula darah sehingga dapat digunakan di sel. Jika insulin tidak ada, maka gula darah akan menumpuk di pembuluh darah karena tidak bisa masuk ke sel

Apa yang akan terjadi jika gula darah anak dibiarkan tinggi ?
Kadar gula darah yang tinggi pada pembuluh darah akan meningkatkan konsentrasi larutan di dalamnya (osmolaritas). Konsentrasi  yang tinggi akan menarik cairan yang ada di dalam sel sehingga sel menjadi mengerut  dan mengalami  dehidrasi. Kondisi ini sangat mematikan bagi si Anak

Bagaimana saya bisa mengenali gejala diabetes mellitus pada anak saya?
Gejala diabetes pada anak hampir sama dengan dewasa. Anak akan terlihat dehidrasi, mengeluh haus terus menerus, bolak balik kencing ke kamar mandi dan bolak balik ingin makan karena lapar. Berat badan si Kecil juga semakin kurus, dan ini diiringi dengan penurunan aktivitas si Kecil, anak terlihat mudah letih dan selalu mengantuk

Apa yang harus saya lakukan ?
Segera temui dokter anak anda. Dokter anak anda akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan nilai kadar gula darah si anak. Pemeriksaan khusus, Hba1c, (cari tahu di google) diperlukan dalam menegakkan diagnosa diabetes pada anak, dokter anak anda akan menjelaskan detail mengenai pemeriksaan ini.

Apa yang harus saya ketahui ?
Jika dokter anak telah melakukan pemeriksaan gula darah dan Hba1c, kemudian dokter anak anda menjelaskan bahwa anak anda adalah penderita diabetes tipe 1 (yang paling banyak dijumpai di anak), maka ada beberapa hal yang harus Ibu ketahui.

Khusus untuk diabetes tipe 1, jenis yang paling banyak dijumpai pada anak, dokter anak anda akan memberikan insulin setiap hari, 4 x sehari. Insulin diberikan melalui suntikan setiap si kecil selesai makan (anak diabetes dianjurkan untuk makan 3 kali sehari, berarti mendapat 3 kali suntikan) ditambah suntikan insulin tengah malam.Suntikan dapat dilakukan di beberapa tempat, seperti perut, lengan atas, bokong dan beberapa tempat lain, dokter anak ibu akan mengajarkan khusus kepada ibu, karena Ibu sendiri yang akan menyuntikkan.

Selain itu, cek gula darah juga harus dilakukan 7 kali sehari, yaitu ½ jam sebelum makan dan 2 jam setelah makan, serta tengah malam. Pemeriksaan ini berguna, jika insulin yang dihitung tidak sesuai untuk menurunkan kadar gula darah si anak ke dalam nilai normal, hal ini kami sebut dengan insulin koreksi.

Mengapa harus bolak balik di suntik insulin ?
Ya, khususnya anak dengan diabetes tipe 1, insulin tidak dihasilkan oleh tubuh si Kecil, sehingga insulin diberikan dari luar tubuh, melalui suntikan.

Apa yang bisa saya lakukan di rumah ?
Dokter anak anda akan mengukur jumlah kalori yang harus dimakan oleh si Kecil. Kemudian dokter anak anda akan memberikan buku rapor sehingga Ibu bisa membantu dokter untuk mencatat kadar gula darah yang ibu periksakan sendiri di rumah.


Ibu  jangan berkecil hati, walaupun anak Ibu seorang penderita diabetes, bukan berarti dia tidak bisa menggapai cita citanya setinggi langit. Bedanya dengan anak normal, si Kecil hanya perlu suntikan insulin reguler dan memantau apa yang dia makan secara tepat. Diabetes tidak akan mengganggu kecerdasan dan kemampuan sosial si kecil nantinya.