Tuesday, June 16, 2015

Demam Pada Anak

Sumber gambar:  Google Image

Berapakah suhu normal pada anak atau bayi ?
Suhu normal pada manusia berada pada rentang 36.4°C – 37.2°C. Titik tertinggi berada pada pukul  18.00 dan titik terendah pada pukul 06.00. Tidak ada perbedaan suhu antara bayi,anak anak atau dewasa.

Definisi  demam ialah ketika suhu anak berada diatas 37.5°C pada pengukuran dari aksila (ketiak), atau diatas 38°C pada pengukuran per rektal (dari dubur/anus) atau diatas 38.2°C pada pemeriksaan melalui mebran timpani (telinga). Jika suhu tubuh diatas 41°C yang diukur per rektal, disebut dengan hiper pireksia, tentunya keadaan ini sangat tidak baik.

Apa saja yang dapat menyebabkan demam ?
 Infeksi bakteri, parasit, virus dan jamur dapat menyebabkan demam. Selain itu beberapa keadaan dapat menyebabkan demam seperti dehidrasi, gangguan sistem imunitas, infeksi sistem syaraf pusat (meningitis, ensefalitis) dan transfusi darah.

Apakah semua demam sama saja ?
Tidak sama. Pada ilmu kesehatan anak terdapat 9 jenis demam, tetapi kali ini saya tidak menjelaskan semuanya, saya hanya mengulas beberapa diantaranya yang harus diketahui  seperti demam continue, demam intermitten, demam remitten, saddle back fever dan typus inversus.

Demam continue jika variasi suhu saat demam diantara 0.5-0.8°C dan tidak pernah mencapai suhu normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada infeksi otak, infeksi bakteri, malaria berat (falsifarum), demam tifus dan tularemia.

Demam intermitten jika variasi suhu saat demam > 1°C dimana suhu tubuh pernah mecapai suhu normal untuk kemudian naik kembali. Tipe demam seperti ini dijumpai pada infeksi bakteri pada jantung (endokarditis bakterialis), infeksi pada sistem hepatobilier  dan malaria. Infeksi malaria bisa terjadi tiga hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana). Pada infeksi sistem hepatobilier misalnya pada batu empedu (kolelitiasis) atau peradangan  sistem bilaris (kolangitis) demam bersifat naik turun dan tidak teratur.

Demam remitten jika variasi suhu saat demam > 1°C dimana suhu tubuh tidak pernah mencapai suhu  normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada infeksi virus dan demam tifoid fase awal.

Demam saddle back atau bifasik jika pada saat demam dikuti dengan penurunan suhu selama  1 hari, untuk kemudian suhu tubuh naik kembali. Biasanya demam tipe seperti ini dapat dijumpai pada demam berdarah dengue, influenza, poliomielitis dan infeksi virus lainnya.

Demam Typus inversus merupakan jenis demam dengan sifat tinggi pada pagi hari dan turun pada sore hari. Demam seperti ini dapat dijumpai pada infeksi tuberkulosis dan endokarditis bakterialis

Sebaiknya Ibu memahami jenis demam seperti ini sehingga memudahkan dokter anak anda menentukan penyebab demam. Pemberian anti demam dapat menghilangkan pola demam si kecil, sehingga sulit untuk menentukan jenisnya.

Kapan sebaiknya diberikan anti demam (antipiretik?)
Demam merupakan reaksi pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi. Yang terjadi pada saat demam adalah aktivasi sistem imun, dengan naiknya suhu tubuh maka sistem imun dapat bekerja secara maksimal. Dengan kata lain demam sangat dibutuhkan untuk mengatasi infeksi pada anak, inilah alasan dokter anak anda tidak menganjurkan pemberian anti demam secara terburu buru. Selain itu pemberian anti demam dapat mengacaukan pola demam/ jenis demam yang telah saya sebutkan di atas, sehingga penyebab demam menjadi sulit untuk ditebak.

Namun demikian, beberapa kondisi berikut harus diberikan anti demam dengan segera seperti: Demam yang disertai dengan nyeri dan membuat anak tidak nyaman, Temperatur > 40°C secara per rektal, anak dengan riwayat kejang sebelumnya dan demam yang dijumpai pada anak dengan luka bakar, dengan penyakit jantung, setelah mengalami operasi atau anak dengan gizi buruk.

Bagaimana menentukan anti demam yang baik ?

Terdapat beberapa jenis anti demam seperti Salisilat, Indometasin, Ibuprofen dan parasetamol. Indometasin dan Salisilat tidak digunakan lagi sebagain antidemam karena efek sampingnya yang berbahaya. Saat ini parasetamol dan Ibuprofen sering digunakan sebagai anti demam. Selain bersifat sebagai anti demam, Ibuprofen juga dapat sebagai anti nyeri  dan anti radang sehingga lebih unggul jika dibandingkan dengan parasetamol. Akan tetapi Ibuprofen dan Parasetamol memiliki efek anti demam yang lebih kurang sama.