Sumber gambar: Google Image
Berapakah suhu normal pada anak atau bayi ?
Suhu
normal pada manusia berada pada rentang 36.4°C
– 37.2°C. Titik
tertinggi berada pada pukul 18.00 dan
titik terendah pada pukul 06.00. Tidak ada perbedaan suhu antara bayi,anak anak
atau dewasa.
Definisi
demam ialah ketika suhu anak berada
diatas 37.5°C pada
pengukuran dari aksila (ketiak), atau diatas 38°C
pada pengukuran per rektal (dari dubur/anus) atau diatas 38.2°C pada pemeriksaan
melalui mebran timpani (telinga). Jika suhu tubuh diatas 41°C yang diukur per rektal,
disebut dengan hiper pireksia, tentunya keadaan ini sangat tidak baik.
Apa saja yang dapat menyebabkan demam ?
Infeksi bakteri, parasit, virus dan jamur
dapat menyebabkan demam. Selain itu beberapa keadaan dapat menyebabkan demam
seperti dehidrasi, gangguan sistem imunitas, infeksi sistem syaraf pusat
(meningitis, ensefalitis) dan transfusi darah.
Apakah semua demam sama saja ?
Tidak sama. Pada ilmu kesehatan
anak terdapat 9 jenis demam, tetapi kali ini saya tidak menjelaskan semuanya,
saya hanya mengulas beberapa diantaranya yang harus diketahui seperti demam continue, demam intermitten,
demam remitten, saddle back fever dan typus inversus.
Demam
continue jika variasi suhu saat demam
diantara 0.5-0.8°C
dan tidak pernah mencapai suhu normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada
infeksi otak, infeksi bakteri, malaria berat (falsifarum), demam tifus dan
tularemia.
Demam intermitten
jika variasi suhu saat demam > 1°C
dimana suhu tubuh pernah mecapai suhu normal untuk kemudian naik kembali. Tipe
demam seperti ini dijumpai pada infeksi bakteri pada jantung (endokarditis bakterialis),
infeksi pada sistem hepatobilier dan
malaria. Infeksi malaria bisa terjadi tiga hari sekali (tertiana) atau 4 hari
sekali (kuartana). Pada infeksi sistem hepatobilier misalnya pada batu empedu
(kolelitiasis) atau peradangan sistem
bilaris (kolangitis) demam bersifat naik turun dan tidak teratur.
Demam remitten jika variasi suhu saat
demam > 1°C
dimana suhu tubuh tidak pernah mencapai suhu
normal. Demam tipe ini dapat dijumpai pada infeksi virus dan demam
tifoid fase awal.
Demam
saddle back atau bifasik jika pada
saat demam dikuti dengan penurunan suhu selama 1 hari, untuk kemudian suhu tubuh naik
kembali. Biasanya demam tipe seperti ini dapat dijumpai pada demam berdarah
dengue, influenza, poliomielitis dan infeksi virus lainnya.
Demam Typus inversus merupakan jenis
demam dengan sifat tinggi pada pagi hari dan turun pada sore hari. Demam
seperti ini dapat dijumpai pada infeksi tuberkulosis dan endokarditis
bakterialis
Sebaiknya
Ibu memahami jenis demam seperti ini sehingga memudahkan dokter anak anda
menentukan penyebab demam. Pemberian anti demam dapat menghilangkan pola demam
si kecil, sehingga sulit untuk menentukan jenisnya.
Kapan sebaiknya diberikan anti demam (antipiretik?)
Demam
merupakan reaksi pertahanan tubuh dalam mengatasi infeksi. Yang terjadi pada
saat demam adalah aktivasi sistem imun, dengan naiknya suhu tubuh maka sistem
imun dapat bekerja secara maksimal. Dengan kata lain demam sangat dibutuhkan
untuk mengatasi infeksi pada anak, inilah alasan dokter anak anda tidak
menganjurkan pemberian anti demam secara terburu buru. Selain itu pemberian
anti demam dapat mengacaukan pola demam/ jenis demam yang telah saya sebutkan
di atas, sehingga penyebab demam menjadi sulit untuk ditebak.
Namun
demikian, beberapa kondisi berikut harus diberikan anti demam dengan segera
seperti: Demam yang disertai dengan nyeri dan membuat anak tidak nyaman, Temperatur
> 40°C secara
per rektal, anak dengan riwayat kejang sebelumnya dan demam yang dijumpai pada
anak dengan luka bakar, dengan penyakit jantung, setelah mengalami operasi atau
anak dengan gizi buruk.
Bagaimana menentukan anti demam yang baik ?
Terdapat
beberapa jenis anti demam seperti Salisilat, Indometasin, Ibuprofen dan
parasetamol. Indometasin dan Salisilat tidak digunakan lagi sebagain antidemam
karena efek sampingnya yang berbahaya. Saat ini parasetamol dan Ibuprofen
sering digunakan sebagai anti demam. Selain bersifat sebagai anti demam,
Ibuprofen juga dapat sebagai anti nyeri
dan anti radang sehingga lebih unggul jika dibandingkan dengan
parasetamol. Akan tetapi Ibuprofen dan Parasetamol memiliki efek anti demam
yang lebih kurang sama.